Apa Itu Trailing Stop dan Cara Menggunakannya

Dalam trading, para trader seringkali memanfaatkan order demi kelancaran trading. Order sendiri dapat membantu trader dalam mengantongi cuan. Salah satu order yang sering digunakan untuk mengamankan profit adalah Trailing Stop yang merupakan bagian dari Stop Loss. 

Nah, sebelum memahami Trailing Stop adalah teknik yang seperti apa, mari lebih dulu membahas sedikit mengenai Stop Loss!

Apa itu Stop Loss?

Stop Loss merupakan suatu order untuk menutup posisi trading, yang biasanya disediakan oleh platform trading kripto. Gunanya adalah untuk menandai batas bawah harga yang diincar oleh trader, sehingga jika ternyata harga menurun drastis, trader masih bisa terselamatkan dari kerugian dengan batas yang ditentukan tersebut.

Lalu, apa yang membuat Trailing Stop berbeda dengan Stop Loss? Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai Trailing Stop!

Apa Itu Trailing Stop?

Seperti yang dibahas sebelumnya, Trailing Stop adalah salah satu jenis dari Stop Loss dalam trading, yang berguna untuk meminimalisir kerugian yang akan dihadapi oleh trader. Sebab dengan Trailing Stop, penetapan batas bawah harga lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan pergerakan harga pasar. Hal inilah yang membedakan Trailing Stop dengan Stop Loss biasa yang level maksimum-nya bersifat fixed.

Dalam Trailing Stop, terdapat nilai yang disebut dengan Trailing Distance. Trailing Distance ini adalah selisih antara harga pasar saat ini dan nilai maksimum atau harga yang ditetapkan trader untuk buy/sell. Setelah ditetapkan oleh trader, nantinya nilai ini akan ikut bergerak, sesuai arah pergerakan harga saat di posisi buy maupun sell.

Cara Menggunakan Trailing Stop dalam Trading

Cara menggunakan Trailing stop

Sebenarnya, cara menggunakan Trailing Stop bergantung pada platform trading yang Anda gunakan. Akan tetapi, secara umum, Trailing Stop bisa digunakan dalam dua keadaan, yaitu:

1. Saat Buy

Pada saat dipasang di posisi beli, secara otomatis perintah Trailing Stop akan mengikuti harga aset di pasar saat harga mulai meningkat. Jadi, saat harga pasar saat itu meningkat dengan nilai yang sama dengan Trailing Distance yang telah ditetapkan sebelumnya, trader melakukan buy.

2. Saat Sell

Pada saat posisi jual, order akan mengikuti harga pasar saat mulai menurun. Pasalnya, Trailing Stop akan berguna dalam membatasi kerugian yang akan diperoleh trader jika harga terus menurun. Sesaat harga pasar saat itu menurun dan bernilai sejumlah Trailing Distance, otomatis trader akan mengunci profit di angka tersebut dengan melakukan sell. Para trader pada umumnya memasang Trailing Stop di posisi jual.

Contoh Penggunaan Trailing Stop dalam Trading

Contoh Penggunaan Trailing Stop

Misalnya, seorang trader memasang Trailing Stop di posisi sell dengan Trailing Distance sebesar 10. Harga pasar saat pemasangan Trailing Stop adalah 1000, sehingga dengan perhitungan dasar Stop Loss, sesaat harga mencapai 990, aset tersebut akan secara otomatis dijual.

Lain halnya jika harga pasar saat ini berkisar di antara 990 hingga 1000 saat pemasangan Trailing Stop, dengan Trailing Distance yang sama yaitu 10. Selama harga terus naik-turun, Trailing Stop akan tetap bertahan di 990 dan tidak akan ikut bergerak naik maupun turun.

Kemudian, jika harga meningkat menjadi 1010, Trailing Stop akan bergerak dan berpindah ke angka 1000 agar tetap memiliki selisih sebesar Trailing Distance. Lalu, apabila ternyata harga terus naik hingga mencapai 1020, Trailing Stop juga akan mengikuti dan berhenti di 1010. Hal ini berlaku seterusnya apabila terjadi kenaikan di pasar.

Inilah yang dikatakan bahwa Trailing Stop dalam posisi sell akan terus mengikuti pergerakan harga ketika naik, dan tidak akan bergerak saat mengalami penurunan. Namun, sesaat harga pasar saat ini hampir menyentuh Trailing Distance, secara otomatis dilakukan penjualan untuk meminimalisir kerugian trader. Dan hal sebaliknya akan terjadi jika trader memasang di posisi buy.

Baca juga: Gunakan Strategi Trading Bitcoin Berikut Agar Untung

Kelebihan dari Trailing Stop

Kelebihan Trailing Stop

Sebagai modifikasi dari Stop Loss, Trailing Stop tentunya memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh trader, di antaranya:

1. Cocok untuk Day Trading

Kelebihan pertama dari Trailing Stop adalah cocok digunakan untuk Day Trading, dikarenakan trader bisa membatasi jumlah kerugian yang ia akan terima saat trading. Jadi, trader tidak akan terlalu kaget jika harga pasar turun, karena nilai kerugian telah ditetapkan sebelumnya dan hanya akan ikut bergerak saat harga pasar naik.

2. Bisa Menghindari Kerugian Besar

Seperti contoh yang dipaparkan sebelumnya, Trailing Stop bisa membantu trader dalam menghindari kerugian besar. Sebab, sesaat Trailing Stop posisi sell dipasang dan harga pasar mendekati Trailing Distance yang sudah ditetapkan, aset tersebut akan secara otomatis terjual dan profit berhasil terkunci.

3. Tidak Perlu Dipantau 24/7

Berhubungan dengan poin sebelumnya, dikarenakan batas harga akan mengikuti pergerakan di pasar alias tidak fixed di satu nilai tertentu saja. Maka, trader tidak perlu lagi memantau trading selama 24/7 karena pasti akan selalu ter-update dengan sendirinya mengikuti kondisi harga di pasar.

Sekarang, Anda sudah tahu, kan, Trailing Stop adalah order yang seperti apa? Meski terkesan mudah, diperlukan pemahaman yang mendalam dalam menggunakannya. Selain itu, Trailing Stop juga harus dibarengi dengan analisis teknikal, ya, agar strategi trading Anda tetap bisa berjalan sesuai rencana. Untuk informasi seputar trading kripto lainnya, segera kunjungi Tokonews dan mulai investasi aset kripto di Tokocrypto!

The post Apa Itu Trailing Stop dan Cara Menggunakannya appeared first on Tokocrypto News.

Post a Comment

0 Comments