Bursa Kripto di India Alami Kerugian Rp 59 T Pasca Aturan Pajak Tinggi

Exchange kripto di India dilaporkan telah mengalami kerugian yang sangat besar imbas penerapan tarif pajak yang tinggi. Kerugian sejumlah bursa kripto di Negeri Taj Mahal itu diperkirakan mencapai US$ 3,8 miliar.

Esya Center, sebuah komisi kebijakan teknologi, baru-baru ini mengungkapkan bahwa orang India telah mengirimkan dana kripto mereka ke platform luar negeri, sehingga menyebabkan bursa kripto mengalami kerugian.

Tercatat dari Februari hingga Oktober 2022, orang India mentransfer US$ 3,8 miliar atau sekitar RP 15 triliun dalam volume perdagangan agregat dari bursa domestik ke bursa internasional. Dari jumlah tersebut, total volume sebesar US$ 3,05 miliar dikirim dalam enam bulan pertama pasca penerapan pajak transaksi kripto.

Tarif Pajak Tinggi

Ilustrasi pajak aset kripto.
Ilustrasi pajak aset kripto. Foto: Shutterstock.

Baca juga: Gantikan Indonesia, India Usung Regulasi Kripto Agenda Utama G20 2023

Tahun 2022 lalu, pemerintah India memberlakukan pajak yang besar pada perdagangan kripto. Pada Februari 2022, India mengenakan pajak 30% atas penghasilan dari transfer aset digital virtual. Selain itu, tidak ada pengurangan atau pengecualian yang diizinkan.

Ini disertai dengan pengumuman tax deducted at source (TDS) 1% atas pembayaran yang dilakukan untuk transfer aset digital. Selain itu, Reserve Bank of India (RBI) mengklarifikasi bahwa setiap kerugian transaksi aset digital tidak dapat dibandingkan dengan keuntungan lainnya.

“Kebijakan pajak tampaknya telah mengabaikan dua aspek penting: Tarif pajak, seperti perubahan harga, tidak hanya menurunkan konsumsi produk tertentu, tetapi juga menggeser permintaan terhadap produk lain. Batasan nasional sangat rentan dalam ekonomi digital, jadi tetap kompetitif secara internasional sangatlah penting,” kata Ikash Gautam, Adjunct Fellow di Esya Center dikutip Watcher.Guru.

Jutaan Investor Migrasi

Ilustrasi investasi aset kripto
Ilustrasi investasi aset kripto.

Baca juga: IMF Dukung Pajak Kripto 30 Persen di India

Selain kerugian nilai transaksi, jutaan investor India pun bermigrasi. Pasca pengumuman pajak kripto, diperkirakan 1,7 juta pengguna beralih ke platform bursa kripto asing.

Gautam memperkirakan bahwa struktur pajak saat ini dapat mengakibatkan kerugian sekitar US$ 1,2 triliun dalam volume perdagangan pertukaran lokal selama empat tahun ke depan.

“Pemerintah harus mempertimbangkan untuk menurunkan tarif TDS untuk mengurangi efek distorsi, terutama karena setiap tarif TDS dapat memenuhi tujuan pelacakan transaksi,” jelas Gautama.

The post Bursa Kripto di India Alami Kerugian Rp 59 T Pasca Aturan Pajak Tinggi appeared first on Tokocrypto News.

Post a Comment

0 Comments